Minggu, 12 Juni 2011

Belajar dari kebaikan anak-anak

Di balik kepolosan dan tingkah lucunya, seorang anak memiliki sikap baik yang dapat kita jadikan bahan untuk belajar. Salah satunya, kala kita mengamati seorang anak yang dengan gigih berusaha agar bisa mengayuh sepeda. Atau, bagaimana kala si kecil berimajinasi sambil menata balok-balok kayu.
Berikut beberapa sifat baik yang dapat kita tiru dari si kecil:
1. Tekun. Kebanyakan anak kecil gigih dan tekun melakukan berbagai hal yang mereka sukai. Mereka tidak takut gagal karena mereka tidak paham makna kegagalan. Sedangkan kita, orang dewasa, seringkali takut gagal karena pengaruh lingkungan dan bayangan kita sendiri.
2. Tak kenal takut. Anak kecil tidak melihat sebuah tantangan yang ada di depan mereka sebagai sebuah hal yang menakutkan. Mulanya, mereka tidak takut anjing atau kecoak. Namun, kita dan televisilah yang mengajarkan mereka rasa takut.
3. Selalu ingin tahu. Seorang anak kecil biasanya dicap ceriwis kala terlalu bertanya pada orang yang lebih tua. Padahal, saat mereka bertanya, mereka sedang belajar. Belajar tentang dunia di sekitar mereka. Mereka mempelajari berbagai hal dari sudut pandang mereka. Mereka belajar sambil bermain. Ada baiknya, kita meniru anak kecil yang belajar dengan bersenang-senang.
4. Determinasi kuat. Pernah mencoba mengambil mainan yang dipegang seorang anak? Niscaya dia akan menangis, berteriak dan marah. Anak memiliki keinginan kuat dan tidak mau berkompromi kala memiliki suatu tujuan. Berbeda dengan orang dewasa yang terkadang masih mau berkompromi dan mencari pembenaran kala tujuannya tidak tercapai.
5. Pekerja keras. Anak-anak adalah pekerja keras sejati! Coba amati seorang anak yang sedang bermain balok. Ketika balok-balok kayunya jatuh, dia akan berusaha menata baloknya hingga mendapatkan bentuk yang diinginkan.
6. Tulus. Anak punya sikap tulus, menerima orangtua apa adanya. Walaupun orangtuanya adalah orang yang paling keras dan kasar sedunia.
Sebagai orang yang lebih dewasa, kadang kita perlu bercermin kepada anak-anak yang sedang bermain. Dulu, kita seperti mereka. Namun, seiring waktu dan banyaknya tuntutan, kita mulai berubah. Tak keliru bila kita belajar dari sifat baik mereka. Lalu, menjadi orang dewasa yang makin baik! (ardhi nurrahman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar